User description

Program Studi Jurusan Teknik Sipil. Dimana mahasiswa dari Program studi yang belajar Teknik Sipil ini mencakup aspek dari keilmuan yang tentunya cukup luas, apalagi ditambah dengan sebagian perkembangan ilmu pengetahuan dimana amat pesat. Sesuai dengan berjalannya waktu, dalam perkembangannya tentunya Program Studi dari Teknik Sipil ini memiliki lima bidang keahlian, yaitu rekayasa Struktur, Rekayasa sumberdaya air, Geoteknik, Rekayasa Transportasi, dan Manajemen serta Rekayasa Konstruksi.Meskipun demikian, untuk sebuah program studi dari sarjana teknik sipil ini tentunya kekhususan dalam pembelajaran teknik sipil hal yang demikian bisa diupayakan agar tidak terlalu menonjol. Yaitu dengan penekanan kemampuan dari lulusan yang mempunyai tingkat kompetensi teknik sipil yang secara awam. Maka demikian, body of knowledge dari pendidikan program studi untuk teknik sipil yang secara biasa yaitu seperti Body of Knowledge Teknik Sipil.Dimana yang termasuk ke dalam Body of Knowledge atau BoK di dalam ilmu dasar merupakan Matematika, Fisika dan Kimia. Meski yang termasuk ke dalam kategori dari BoK ilmu rekayasa untuk teknik sipil ialah Matematika Rekayasa, Menggambar Teknik, ilmu Bahan, Mekanika Bahan, Mekanika Tanah, Mekanika Fluida, Progres Tes, dan Perancangan bidang ilmu teknik sipil, dengan Konsep Keberlanjutan.Regu-hal kekinian dan perspektif sejarah, dari Pengelolaan Proyek, serta Spesialisasi di bidang teknik sipil. untuk berikutnya golongan dari profesionalisme teknik sipil yang meliputi: Komunikasi, administrasi publik, Kebijakan publik dan bisnis, Globalisasi, Kewarganegaraan, Kepemimpinan, Perilaku, Pembelajaran sama Etika, Profesi Sepanjang Hayat serta Berdasarkan Maka.Tantangan yang akan Dihadapi. dari visi Teknik Sipil tahun 2025 yang berasal dari American Society of Civil Engineers atau ASCE, 2007. Diman profesi dari teknik sipil terhadap masa yang akan datang karenanya seharusnya dapat mengakomodasi dari keperluan akan informasi-isu globalisasi, kemudian keberlanjutan, teknologi terupdate, serta peningkatan kompleksitas dan situasi sulit yang memang mesti dihadapi, tentunya dengan tetap mengamati aspek keselamatan, kesehatan serta kesejahteraan publik.Disamping itu dengan adanya sebuah permintaan yang tinggi maka akan profesionalisme dari belajar teknik sipil dalam lingkungan tersebut, merupakan keperluan lisensi dari rekayasawan teknik sipil yang menjadi akan meningkat dari sekadar memiliki sebuah gelar sarjana, dan menjadi gelar pascasarjana. Karenanya dari itu sangat berkaitan erat dari kemauan sebuah universitas untuk menjalankan integrasi sebuah kurikulum S1 dan S2 dan juga kebutuhan di lapangan profesi dengan adanya sebuah keharusan mempunyai sebuah akta keahlian untuk para pekerja konstruksi yang ada di Indonesia.Secara biasa seorang Sarjana Teknik Sipil memang harus dapat diandalkan di masyarakat untuk dapat menciptakan dunia yang tentunya berkelanjutan dan juga meningkatkan mutu dalam kehidupan global dan bisa dilakukan secara kompeten, kemudian berprofesi sama dan juga berlandaskan akhlak yang dapat berperan sebagai seorang Perencana, perancang, kemudian pelaksana konstruksi, dan juga operator infrastruktur ekonomi serta sosial masyarakat di lingkungan binaan.